Jadwal Imsakiyah 1433 – Jadwal Puasa Ramadhan 2012 Lengkap

Jadwal Imsakiyah 1433 H dan puasa Ramadhan 2012 lengkap untuk seluruh provinsi Indonesia. Marhaban Yaa Ramadhan, bulan amat di tunggu umat Islam seluruh dunia sebentar lagi akan tiba menyapa kita, berharap kita dapat menjalaninya dengan sebaik-baiknya dan menjadi orang fitri di hari raya Fitri nanti, Insya Allah.

Jadwal Imsakiyah 1433 (jadwal puasa Ramadhan 2012) khusus saya persembahkan untuk seluruh umat Islam di Indonesia, agar terbantu menjalani ibadan Ramadhan sebulan penuh, tanpa absen atau telat bangun, Insya Allah. Sehingga diharapkan puasa kita akan lebih sempurna, Amiiin Allahuma Amiiin.
Dan selalu dapat bertemu di bulan puasa Ramadhan seterusnya dan lulus segala ujian, Amiiin Allahuma Amiiin.
Tak lengkap rasanya jika tidak mengutip ayat suci Al Quran untuk lebih menyempurnakan info jadwal Imsakiyah 1433 Hijriyah ini kepada rekan semua, agar lebih sadar betapa pentingnya ibadah puasa yang datang sekali setahun, agar dimanfaatkan sebaik yang kita mampu. Inilah ayat Al Quran, surat Al Baqarah :183.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa [Quran 2:183]
Sudah diperingatkan betapa pentingnya berpuasa kan? Maka jangan sia-siakan puasa kali ini!
Jadwalnya berupa link download yang bisa kamu download kemudian pilih kota dan daerah tempat kamu berdomisili. Ini dia:
Download jadwal Imsakiyah 1433 dan jadwal puasa Ramadhan 2012 lengkap seluruh Indonesia.

Sumber :  http://rumahabi.info/





Batu Ballah

Batu Ballah ini menceritakan seorang ibu yang merintih pasrah berpisah dengan kedua anak kesanyangannya karena terlalu merasa kepingin untuk menikmati telor timbakol.. Cerita selanjut ......
Batu ballah adalah cerita rakyat pantai Tanjung Batu yang terkenal itu. Disana pernah hidup tiga anak manusia, yaitu seorang ibu yang sudah menjanda,bernama Mak Risah dengan kedua anaknya yang sulung perempuan bernama Long Ijun dan yang bungsu laki-laki bernama Su Pisok Mereka hidup berkasih-kasihan dan senantiasa bertawakal menerima kadar yang serba berkekurangan sejak di tinggal pergi Sang Ayah yang sudah lama tiada.
Ditempat yang jauh dari keramaian itulah keluarga kecil ini menjalani sisa hidup dalam penderitaan.Tertutup kepala terbuka kaki, tertutup kaki terbuka kepala. Kesulitan yang tidak bertepi membuat Mak Risah kadang-kadang berputus asa. Terlebih lagi Si Bungsu selalu saja menangis, sementara Long Ijon yang sangat menyayanginya hampir kehabisan waktu membantu ibunya selain menjaga dan merawat simanja yang seorang itu.
Pada suatu hari Mak Risah kepada putri sulungnya itu.”Nak ! Jaga adikmu baik-baik”. Mak hendak pergi mencari telur Tembakul”.Setelah itu iapun pergi kebibir pantai yang airnya sedang kering. Kebetulan banyak sekali ikan Tembakul di hari itu. Hanya sayangnya belum kelihatan Tembakul yang bertelur. Namun terhibur sejenak hati Mak Risah melihat Tembakul yang berkejar-kejaran karena ikan itu dapat hidup di dua alam. Dipantai yang sekali-kali di lebur ombak tampak jelas ia berjalan dengan sirip dan ekornya dengan dua matanya yang besar dan menonjol.
Setelah mendapat telor yang cukup banyak untuk mereka bertiga lalu pulanglah mak Risah ke pondok yang reot, didapati kedua anaknya sedang asyik bermain.Rupanya mereka kehabisan kayu bakar yang biasanya dicari Ijun danPisok sambil bermain,demikianpun garam dan kunyit untuk merempahi telor yang diperolehnya itu.”Mak ke hutan dulu mencari kayu.Telor sudah mak rebus,kalau sudah masak supaya diangkat,nanti baru di beri rempah dan kita makan bersama”’katanya.Long Ijun mengangguk sambil menepuk-nepuk paha adiknya dalam gendongan. Sebetulnya ia sangat lapar dan letih, tetapi siapa lagi yang mengerjakan itu semua? Sepeninggal maknya, Su Pisok pun minta makan karena sejak pagi belum merasakan apapun juga belum sempat menyusu pada maknya. Long Ijun ingat pesan maknya sebab telur belum diberi rempah. Akan tetapi adiknya tak henti-hentinya menangis, ibalah hatinya. Lagi pula apalah dayanya. Ia hanya seorang gadis kecil yang tidak dapat berbuat banyak. Tambahan lagi perutnya sendiri terasa menggigit-gigit kelaparan.
Hari sudah tinggi, mak yang ditunggu-tunggu belum lagi pulang. Karena tidak tahan melihat adiknya yang tak hentihentinya menangis, lalu dimbilnya panci yang terjerang diatas tungku itu. Melihat telur berwarna kuning menusuk hidung, mula-mula diambilnya sedikit, lama-kelamaan sang kakak pun turut merasakan. Keadaan dalam kelaparan itu membuat Long Ijun lupa pesan maknya dan khilaf tidak meninggalkan untuk maknya walau sedikitpun.
Selesai makan keduanya mengantuk lalu tertidur. Sepulangnya Mak Risah dari mencari kayu dan rempah, betapa ia sangat terkejut melihat telur tembakul yang tidak lagi bersisa. “sampai hati kau Jun, Mak tidak disisakan sedikitpun,” Katanya mengeluh sambil duduk berpangku tangan di bendul pintu. “Su Pisok menangis terus Mak. Sejak pagi kelaparan susu. Ijun pun juga lapar sekali, sedari pagi belum merasakan apa-apa. Mak mengira sepulang mencari kayu, kita makan bersam-sama”. Long Ijun sedih sekali mendengarkan uraian mak itu.
Sekarang apa yang harus dimasak maknya lagi, telurTembakul sudah habis. Hendak mencari lagi, air laut sudah pasang dan ikan Timbakul sudah pergi ketempat yang jauh mencari pantai yang berlumpur yang lain. “ Maafkanlah kami Mak, kami telah berdosa…. .” Mak Risah menangis pilu, sedih sekali. “Sudahlah Jun, mak sudah kemponan….” Katanya teramat sedih karena keinginan dan harapannya telah putus sehingga kempunan. Ia bangkit perlahan, kemudian berjalan lamban menuju Tanjung Batu. Jalanya kemudian semakin cepat, akhirnya ia meraung, menangis sambil berlari. Sesampainya dimulut Batu Ballah iapun memohon,:

Batu Ballah,
BatuBetangkup,
Tangkupkan aku,
Anggan kakiku,
Aku kemponan,
Tallor Timbakul.

Toop… bunyi suara Batu Ballah menangkup kedua kaki Mak Risah. Mendengar itu Long Ijun pun menangis sambil berlari menggendong Pisok yang juga menangis. Oh, Oh Mak, Balik Uddek, Hari dah malam, Adek nak nyussu. “Tidak, aku tidak mau pulang, kamu berdua jahat, tak sayang dengan mak “jawab Mak Risah sementara kedua kakinya sudah tertangkup Batu Ballah, lalu ia memohon lagi.

“Batu Ballah, Batu Betangkup,
Tangkupkan aku, Anggan parrutku
Aku kemponan, Tallor Timbakol.

Demikianlah seterusnya sehingga ditangkup bagian perutnya, lalu lehernya. Melihat itu Long Ijun memberanikan diri menyelamatkan maknya, tapi terlambat. Yang didapatkannya hanyalah rambut maknya yang panjang terjurai.
Oh..Mak, Oh..Mak Tungulah kami. Tega nian mak tinggalkan kami, adik kecil kelaparan susu.
Oh.. Mak,Oh.. Mak. Hari sudah malam, pulanglah mak. Tapi mak Risah sudah tak mau mendengar lagi.

Sumber : cerita rakyat  Sambas



















Raden sandhi

Raden Sandhi,mempunyai hobby berburu,setiap2 atau 3 hari baru pulang,nah kebiasaan ini sering ditegur sama orang tuanya. Raden Sandhi itu termasuk keluarga orang yang baik-baik,masih keturunan raja-raja Sambas,
Menurut kepercayaan orang Sambas Raden sandhi tidak mati,mayatnya dibawa orang kebeneran,orang halus Paloh. Menurut kepercayaan org paloh,kalau kita berkunjung ke Paloh,tidak bolejh teriak-teriak didlm hutan,tidak boleh bersiul juga,dan btidak boleh berkata tidak baik. Kemungkinan hal ini dilakukan oleh raden Sandhi. Makanya mayatnya dibawa.

Pada suatu ketika, Raden Sandhi dipanggil oleh orang tuanya dan berkata : ” Sandhi, kamu aku lihat lain dari pada saudara - saudaramu. Selalu saja kau pergi kehutan, atau sampai ke daerah Paloh berburu mencari burung, kijang, pelanduk. Hasilnya tidak ada juga. Jadi aku rasa lebih baik kamu tinggal di rumah saja, itu anak istrimu siapa yang akan mengurusnya. Kami memang sanggup memberinya makan, tapi kamu sebagai suaminya, kamu yang lebih banyak memberi perhatian, mendidik. Baik itu kepada anak - anakmu, istrimu, itu adalah tanggung jawabmu.

Raden Sandhi, orangnya pendiam dan tidak suka berbicara yang tidak ada gunanya, terlebih - lebih kepada orang tuanya dan bagaimanapun kemarahan orang tuanya tadi, ia diam saja, namun di dalam hatinya karena itu telah menjadi kebiasaannya yang suka berburu. Pada suatu hari Raden Sandhi seperti biasa, akan pergi berburu senjatanya yang akan dipergunakan untuk pergi berburu. Lalu ia pergi menemui istrinya, ” Oi, hari ini, aku akan pergi berburu lagi.

Entah satu hari, dua hari aku tidak tahu. Cuma aku minta, supaya kepergianku itu, jangan kau ceritakan dengan ayah, dengan ibu,” mengapa pula, kata istrinya, saya baru saja dimarahi oleh ibu, supaya jangan pergi berburu, padahal hatiku selalu saja ingin pergi berburu. Jadi seorang istri haruslah patuh terhadap suami,”. Mengerti, jawab sang istri. Hanya jangan lama - lama. Maklumlah di dalam hutan, mesti ada sesuatu yang dikhawatirkan,”. Tidak, aku pergi tidak terlalu lama, mungkin hanya dua hari saja.

Baiklah, kata istrinya.” Nanti kalau ayah bertanya’, katakan aku tidak pergi kemana - mana. Hanya pergi dekat saja. Hanya nanti kalau kamu akan pergi bawalah teman. Jangan pergi sendiri, maklumlah di dalam hutan. Binatang banyak, seperti ular, beruang, dan binatang lainnya yang dapat menyusahkan kita, kata istrinya.

”Ialah aku membawa kawan, tapi siapakah kawanku, kata Raden Sandhi. Maka berangkatlah Raden Sandhi tadi. Dengan kedua orang temannya pergilah mereka bertiga berjalan. Mereka berjalan keluar masuk hutan, keluar masuk jurang tidak juga bertemu dengan binatang yang dicari. Apalagi rusa, kijang, pelanduk, burungpun tidak dijumpai. Karena belum juga ketemu dengan binatang buruannya dan sudah menjadi sifat Raden Sandhi, kalau belum dapat belum pula ia puas. Makan pun Raden Sandhi lupa apalagi minum. Akhirnya sampailah mereka ke daerah Paloh. Sesampai di Paloh, terdengar burung, Ciit .... Ciit ....... Ciit”. Kawan Raden Sandhipun berkata, ” Den itu ada bunyi burung.

”Mana ? ”itu, di batang kayu.” Raden Sandhipun melihat ke atas. Dilihatnya benar, ada seekor burung, namun burung itu sangat aneh bentuknya. Sangat berbeda dengan burung - burung yang lain. Tidak juga besar, tidak juga kecil. Burungnya bagus, cantik benar burung itu. Warnanya bermacam - macam, ada hijau, ada merah, kakinya kekuning - kuningan. Pendek kata menarik, sangat menarik hati.

”Ku sumpit saja burung itu. Kalau ku sumpit, mudah - mudahan burung itu tidak mati dan aku dapat memeliharanya,” kata Raden Sandhi. Kemudian di sumpitnya lah burung itu dan kena, tepat di kepalanya dan matilah burung tersebut. Sedihlah hati Raden Sandhi karena burung tersebut mati. ” Sayang, burung itu, kalau tidak mati akan kupelihara”. Apa boleh buat, walaupun mati akan kubawa pulang. Kata Raden Sandhi pada temannya.

”Wah, wah, kita pulang saja, sudah hampir dua hari kita berburu tidak juga mendapat hasil buruan hanya dapat burung satu ekor saja. Akan kusalai, agar bulunya tidak rusak sewaktu dibungkus dan akan kusimpan saja. ” Iyalah, ” jawab teman - temannya

Pulanglah Raden Sandhi, sampai di rumahnya Raden Sandhi bercerita, badannya kurang sehat, mengapa ya badanku kurang sehat, bulu kuduk terasa berdiri. Mungkin aku sakit. Pada mulanya tidak merasakan apa - apa sampai beberapa hari kemudian, badan Raden Sandhi masih juga belum sehat. Raden Sandhi merasakan demam setelah pergi ke Paloh !. Lalu dia pergi menghampiri istrinya, ada apa dengan badanku, kata Raden Sandhi kepada istrinya. Sakit barangkali aku ini.” Sudah tiga hari badanku ini panas dingin, bulu kuduk aku terasa berdiri, rasanya tidak nyaman sekali, apa ya obatnya ?”. kata Raden Sandhi kepada istrinya. Tidak tahu, jawab istrinya. Cari dukun saja yang dekat - dekat sini. Maka sang istri mencari dukun untuk mengobati suaminya tadi. Tidak lama kemudian datanglah sang dukun dan bertanya kepada Raden Sandhi, ” Sakit apa den ?”.

”Entahlah, badan aku ini rasanya kian hari kian melemah saja, bulu kuduk terasa berdiri. Demam ada juga tapi badan rasanya sakit semua. Raden dari mana, sampai sakit begini ? tanya sang dukun kepada Raden Sandhi. Saya pergi berburu ke Paloh, pulang dari berburu, badan saya terasa panas dingin, rasanya bulu merinding. Oh kalau begitu Raden terkena orang halus barangkali, kata sang dukun pula.

Lalu diobatinya Raden Sandhi, sesudah diobati dengan obat orang kampung tadi, dengan berjenis - jenis ramuan yang terbuat dari kayu - kayu, lalu dibacakannyalah mantra. Setelah dukun tadi pulang, sakit Raden Sandhi bukannya sembuh, tapi penyakitnya bertambah parah, akhirnya Raden Sandhi tidak mau makan.

Setelah beberapa lamanya Raden Sandhi sakit dan sakitnya tidak juga sembuh, akhirnya Raden Sandhi meninggal dunia. Layaknya orang meninggal tentulah dimandikan, dikapankan lalu dikuburkan seperti layaknya upacara penguburan. Setelah upacara penguburan selesai dilaksanakan, pada malam harinya istri Raden Sandhi mendapat mimpi, dalam mimpi itu, mengatakan bahwa sebenarnya Raden Sandhi tidaklah mati, Raden Sandhi dibawa oleh orang halus pergi ke Paloh, untuk dijadikan raja oleh orang halus di sana karena raja mereka sudah tua, Raden Sandhi akan dijadikan menantu dan raja orang halus di tempat tersebut.

Yang dimakamkan itu bukannya Raden Sandhi, melainkan hanya sebatang kedebok pisang saja dan itulah yang ditanam, kata orang halus di dalam mimpi sang istri. Orang halus tadi juga berpesan untuk memberitahukan mimpinya kepada orang tua Raden Sandhi.

Lalu tersadarlah sang istri dari mimpinya, dan kemudian bercerita kepada kedua orang tua Raden Sandhi beserta keluarganya. Bahwa yang dikuburkan itu bukanlah jasad tubuh Raden Sandhi melainkan hanya sebatang gedebok pisang dan suaminya dibawa pergi ke paloh oleh orang halus untuk dinikahkan dengan anak Raja Paloh. Begitulah cerita istri Raden Sandhi, maka gemparlah mereka mendengar cerita sang istri tadi. Sang ayah menyesali kelakuan Raden Sandhi yang sudah sering diingatkan untuk tidak pergi berburu, apalagi pergi berburu sampai ke Paloh.

Sudah kita tahu bersama, bahwa Paloh itu tempat orang - orang kebenaran, apalagi kedatangannya ke Paloh hanya untuk pergi berburu, membunuh binatang lagi. Namun apa daya semuanya telah terjadi. Mungkin itu sudah suratan takdir Raden Sandhi,” kata ayahnya.

Kita teruskan cerita kita dahulu, setelah Raden Sandhi dibawa ke Paloh, Raden Sandhi dinikahkan dengan anak Raja Paloh. Pada masa itulah Raden Sandhi menjadi Raja Paloh dan berkuasa di daerah Paloh. Pada saat sekarang ini juga masih banyak masyarakat yang mempercayainya dan menurut cerita apabila akan pergi ke Paloh, jangan lupa menyebut nama Raden Sandhi, sambil berkata, ” Den, Raden, kami datang ke Paloh daerah kekuasaan dato’ ( panggilan untuk Raden Sandhi ) kami juga masih keluarga dari Sambas, janganlah kami diganggu”, begitlah bunyi ucapannya. Selain itu ada juga syarat yang harus dilakukan bagi yang akan ke Paloh yaitu

Selain itu juga tidak boleh berbicara kotor dan bersiul - siul. Apabila hal - hal semacam ini dilanggar maka akan ada akibatnya. Begitulah, ceritanya. Jadi kepercayaan itu masih tetap dipegang hingga saat ini. Orang yang masuk ke daerah Paloh tidak berani sembarangan. Daerah itu  dijaga oleh Raden Sandhi. Benar atau tidaknya cerita ini’, Wallahualam.

Sumber : Cerita rakyat



Kapolres Sambas Menggelar Talk Show



Kapolres Sambas menggelar talk show dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara yang ke-66. dengan tema “  Bermitra Dalam Menangani Konflik Komunal/sosial, di Aula Whira Wijaya Mapolres Sambas, Jum’at (29/6). Yang dihadiri Wakil Bupati Sambas, DR. Pabali Musa, M.Ag, Penasehat Majelis Adat Budaya Melayu H. Darwis Mohtar, Majelis Adat Dayak A. Lingga, Ketua MUI Kab. Sambas, imam besar masjid babul jannah, tokoh agama dan tokoh masyarakat sambas.

Sumber : http://humassambas.com.

Bupati Tutup Pameran da Hiburan Rakyat







Bupati Sambas, dr. Hj. Juliarti Juhardi Alwi MPh menutup pameran dan hiburan rakyat dalam rangka Apresiasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PTK PAUDNI) Berprestasi  Tingkat Provinsi Kalbar tahun 2012 di Halaman Kantor Bupati Sambas, Jum,at (29/6) malam. Dalam kesuksesan pelaksanaan pameran dan hiburan rakyat, Bupati Sambas dan Wakil  Bupati Sambas, DR Pabali Musa, M.Ag memberikan penghargaan kepada Dinas Pendidikan Kab. Sambas, Sat Pol PP, Dinas Perhubungan Dan Kominfo, Dinas Kesehatan, Dinas Porabudpar, Kepala Desa Dalam Kaum Sambas, Camat Sambas, Rutan Kelas II Sambas, PDAM dan PLN Ranting Sambas.
 
Sumber : http://humassambas.com.

Insanak

Download 4Sync



Kaing Lunggi

Download 4Sync

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More